-->
74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark


 


 

Tradisi Reuni Alumni, Jangan Jadi Ajang Pamer, Apalagi Pakai Fasilitas Negara

 

Djoko Susanto, Ketua Peradi SAI Purwokerto,


Lingkar, BANYUMAS – Djoko Susanto, alumni Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) sekaligus Ketua Peradi SAI Purwokerto, menyampaikan kritik terhadap praktik reuni alumni yang dinilainya sering melenceng dari filosofi awal. Menurutnya, reuni seharusnya menjadi momentum menyatukan kembali visi dan misi ilmiah, bukan sekadar ajang kumpul atau pamer harta dan kedudukan.

“Reuni itu bukan hanya soal pakai seragam, makan enak, dan hura-hura. Tetapi bagaimana alumni bisa melihat sisi kanan dan kiri, ada saudara kita sesama alumni yang mungkin belum beruntung. Di situlah empati seharusnya tumbuh,” ujar Djoko, Jumat (26/9).

Ia menegaskan, manfaat reuni mestinya diarahkan untuk membangkitkan kembali idealisme yang pernah tumbuh saat menimba ilmu di kampus. Hal itu termasuk menyelamatkan almamater, membantu alumni yang kesulitan, sekaligus memberi kontribusi nyata bagi rakyat yang termarjinalkan.

Lebih jauh, Djoko mengingatkan agar reuni tidak menggunakan fasilitas negara, apalagi kendaraan dinas, yang pada hakikatnya dibiayai dari uang rakyat. “Mereka datang dari luar kota dengan bangga membawa mobil dan fasilitas dinas, tanpa menyadari itu adalah milik negara. Dalam kondisi rakyat yang sedang kesulitan pangan dan ekonomi, sikap seperti itu mencederai rasa empati,” tegasnya.

Djoko mencontohkan kepemimpinan Umar bin Khattab sebagai teladan. “Sebagai khalifah, Umar tidak pernah menggunakan fasilitas negara untuk urusan keluarga maupun kepentingan pribadi. Itu pelajaran berharga yang harusnya dicontoh,” katanya.

Selain untuk mempererat silaturahmi, Djoko menekankan reuni juga dapat menjadi ruang refleksi dan kritik konstruktif bagi institusi pendidikan. “Reuni bisa memberikan masukan kepada almamater dan para dosen agar lebih berakhlak, humanis, dan tidak jauh dari rasa empati,” ucapnya.

Djoko menutup dengan pesan bahwa alumni adalah kaum intelektual yang terdidik, sehingga sudah sepatutnya memahami kondisi masyarakat. “Reuni jangan sampai terjebak pada euforia, tapi harus membawa manfaat untuk sesama alumni dan masyarakat luas,” pungkasnya.

0

Posting Komentar