-->
74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark


 


 

Partisipasi Pemilih Turun di Pilkada Berentak 2024, KPU: Banyumas Hanya Satu Pasangan Calon, Partisipasinya Masih di Atas Rata-rata

  

BANYUMAS -  Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyumas menggelar Rapat Evaluasi Tahapan Pilkada serentak 2024 pada Rabu (15/1/2025). Rapat tersebut diselenggarakan bersama  Pemerintah Kabupaten Banyumas, Forkopimda, dan pihak terkait lainnya, seperti Lembaga Swadaya Masyarakat dan akademisi.

Ada beberapa hal yang menjadi sorotan pada evaluasi tersebut. Di antaranya adalah mengenai angka partisipasi masyarakat yang tidak sesuai target, regulasi mengenai kotak kosong, pelanggaran pemilu, serta sisa lebih anggaran (Silpa).

Ketua KPU Kabupaten Banyumas Rofingatun Khasanah mengapresiasi semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyeleggaraan Pilkada serentak 2024, sehingga seluruh tahapan pilkada di Banyumas berjalan lancar dan kondusif, meski ada beberapa catatan yang perlu dievaluasi.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada jajaran Pemerintah Kabupaten Banyumas, seluruh OPD, ormas, dan media, yang sudah berjibaku bersama-sama menyukseskan seluruh tahapan pilkada, dari tahapan perencanaan sampai dengan tahapan penyelenggaraan dari DP4, mutarlih, pencalonan, tahapan kampanye, pemungutan suara, rekapitulasi suara, penetapan calon terpilih,” kata Rofingatun.

Beberapa catatan penting dari Pilkada serentak 2024 salah satu isu yang menjadi perhatian adalah regulasi mengenai kampanye kolom kosong.

"Pada tahapan kampanye, sempat terjadi dinamika terkait kolom kosong. Namun, Alhamdulillah, situasi tersebut dapat dikendalikan dengan baik, sehingga tidak mengganggu jalannya pilkada," ucapnya.

Rofingatun juga menyoroti penurunan tingkat partisipasi masyarakat dibandingan pilkada sebelumnya. Pada Pilkada 2018, tingkat partisipasi mencapai 74 persen, tetapi pada Pilkada 2024 turun menjadi 69 persen.

Menurutnya, penurunan angka partisipasi masyarakat salah satunya karena banyak warga Banyumas yang merantau dan tidak bisa pulang saat pencoblosan. Selain itu, pilkada Banyumas yang hanya diikuti satu pasangan calon juga menjadi alasan menurunnya tingkat partisipasi masyarakat.

Namun demikian partisipasi di Kabupaten Banyumas ini relatif lebih tinggi daripada kabupaten tetangga, contohnya Cilacap.

"Tidak bermaksud membandingkan, walaupun di Banyumas hanya satu pasangan calon, partisipasinya masih di atas rata-rata,” ujar Rofingatun.

Rofingatun berharap evaluasi ini menjadi pemantik untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pilkada di masa mendatang pada tahun 2029.

PJ Bupati dalamkesempatan tersebut menyampaikan, secara umum Pilkada Banyumas 2024 berjalan dengan kondusif, aman dan lancar, namun banyak catatan-catatan yang menjadi evaluasi bagi KPU Banyumas.

"Menurut saya, jumlah partisipasi pemilih hanya 69 persen, karena banyak yang tidak menggunakan hak pilihnya maka kedepan KPU Banyumas harus mengevaluasi melalui Kecamatan dan Desa agar ikut mendorong para pemilih yang bukan pekerja agar turut berpartisipasi memberikan hak suara ke depannya,"tutur Iwannudin Iskandar. 

Posting Komentar

Posting Komentar