-->
74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark


 


 

Advokasi Lingkungan, Peradi SAI) Purwokerto Tanam Tanam Tabebuya di Ajibarang

Ketua DPC Peradi SAI Purwokerto H. Djoko Susanto SH,  tanam pohon Tabebuya di Desa Tipar Kidul, Kecamatan Ajibarang (Foto: Lingkar keadilan) 


Lingkar keadilan, BANYUMAS - Dewan Pimpinan Cabang Perhimpunan Advokat Indonesia Suara Advokat Indonesia (DPC Peradi SAI) Purwokerto, melaksanakan gerakan tanam 1000 pohon di Desa Tipar Kidul, Kecamatan Ajibarang, Banyumas Jumat (15/2/2025) pagi.

Gerakan tanam pohon Tabebuya, sekaligus memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia, menjadi simbol keberlanjutan semangat perjuangan bangsa melalui pelestarian lingkungan oleh generasi muda, mendapat apresiasi dari Kepala Desa Handoyo yang mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat.

Handoyo, menyampaikan rasa syukur atas kepedulian berbagai pihak terhadap lingkungan.

"Alhamdulillah, dari Peradi sudah ada kepedulian terhadap lingkungan. Semoga desa-desa lain juga ikut peduli, dan kegiatan ini memberi manfaat besar bagi masyarakat," ujarnya.

Aksi ini melibatkan berbagai elemen, termasuk siswa SMP PGRI 1 Ajibarang yang menjadi simbol generasi penerus bangsa. Kegiatan ini diprakarsai oleh Dewan Kehormatan Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia Suara Advokat Indonesia (Peradi SAI) Dr. Juniver Girsang melalui Ketua Peradi SAI Purwokerto H. Djoko Susanto, SH, bersama Wakil Ketua Divisi Pencegahan Daya Rusak Air TKPSDA Serayu Bogowonto Eddy Wahono, Forum Relawan Lintas Organisasi (Fortasi), Forkopimcam. 

Camat Ajibarang Arif Effendi mengingatkan, pasca penanaman, pohon harus dirawat agar tumbuh subur dan tidak mati. 

“Pohon adalah penyimpan sumber air paling efektif. Agenda tanam pohon ini sangat kami dukung sebagai upaya konservasi lingkungan. Harapannya, ini menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang untuk menjaga Ajibarang tetap lestari," ucapnya.

Sementara itu, Eddy Wahono dari TKPSDA Serayu Bogowonto menyoroti pentingnya menjaga daerah resapan air yang kini semakin berkurang akibat alih fungsi lahan.

"Konservasi adalah pilar utama dalam pengelolaan sumber daya air. Kehadiran masyarakat sangat penting sebagai ujung tombak pelestarian lingkungan," tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa kerusakan alam telah menyebabkan munculnya banjir bandang dan hilangnya mata air. Menurutnya, gerakan tanam pohon adalah langkah konkret dalam mencegah daya rusak air dan menjamin ketersediaan air bersih di masa depan.

Ketua DPC Peradi SAI Purwokerto H. Djoko Susanto, SH menegaskan kegiatan ini tidak hanya bertujuan menanam pohon secara fisik, tetapi juga menanam nilai-nilai nasionalisme pada generasi muda.

"Kami menanam pohon untuk masa depan, sekaligus memberikan contoh kepada anak-anak. Dengan membagikan bendera merah putih, kami ingin menumbuhkan rasa cinta Tanah Air sejak dini," ujarnya.

Penanaman pohon Tabebuya yang dikenal dengan bunga indahnya ini juga membawa harapan akan masa depan yang lebih hijau, lestari, dan penuh semangat kebangsaan.

0

Posting Komentar