(Sosialisasi cegah narkoba bagi petugas di Lapas Narkoba Purwokerto)
Lingkar Kradilan, BANYUMAS - Memperkuat integritas dan menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang bersih, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIB Purwokerto, lakukan deklarasi perang terhadap Narkoba. Serta melakukan tes urin bagi petugas lapas termasuk para penghuni lapas, Kamis, (5/6/2025).
Setelah deklarasi, seluruh pegawai/petugas lapas juga mengikuti sosialisasi bahaya narkoba, yang dilakskanakan diaula Lapas, bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Banyumas.
Dari hasil tes urin masing-masing 20 warga binaan dan 20 orang pegawai lapas, hasilnya semua negatif / tidak ada yang terindikasi mengkonsumsi narkoba.
Kepada wartawan Kepala Lapas (Kalapas) Narkotika Kelas IIB Purwokerto Saefudin menegaskan pentingnya deklarasi ini sebagai bagian dari langkah kolektif menjaga marwah institusi pemasyarakatan.
“Saya sudah 9 bulan bertugas disini, tidak ada kejadian yang menonjol yang terkait dengan narkoba. Oleh karena itu guna meningkatkaan integritas kepada semua anggota saya dan diri agar jangan sampai terjadi penyelundupan maupun pengendalian narkoba dari dalam. Kita memang ada wartel Lapas", tegasnya.
Saefudin juga menjelaskan, langkah pencegahan di dalam lapas harus berih dari alat komunikasi HP. Namun pihak lapas juga meneyediakan wartel .
"Wartelnya pun punya alat perekam supaya bisa cek secara acak. Kabi berikan kemudahan bagi mereka auntuk berkomunikasi karena itu merupakan bagian layanan. Ada waertel yang berbayar maupun yang gratis dan kita tetap mengontrol komunikasi mereka", kata Saefudin.
Mengantisipasi penggunaan HP di dalam tahanan oleh warga binaan, dalam seminggu sekurang-kuranya tiga kali dilakukan razia secara acak.
"Kali ini bersama BNN Kabupaten Banyumas kita siap membuktikan diri bahwa kita tidak bermain dengan narkoba. Sangsinya jelas berat sekali bisa dipecat karena keterlibatannya sudah bukan cuman sekedar menggunakan bahkan dia menjadi penyuplai ke dalam. Kalau untuk di sini ketahuan ada HP saja mungkin bisa dipindahkan ke Nusakambangan. Petugas saja enggak betah, apalagi napi yang bekerja di sana karena ya samping kanan hutan", ungkapnya.
Beberapa bulan sekali kita juga undang aparat dari luar bareng bersama-sama melakukan pemeriksaan bersama. Misalnya dengan TNI, Polresta maupun BNN.
Hingga saat ini Lapas Narkotika Purwokerto, dihuni 266 warga binaan datikapasitas yang tersedia untuk 295 nara pidana.
Posting Komentar