-->
74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark


 

DPC Peradi SAI Purwokerto Dukung Warga Makmurkan Musola Musola Al'Ardi di Purbalingga


Lingkar Keadilan, PURBALINGGA - Jemaah Musola Al'Ardi Rt.02/Rw.03 Kelurahan Bancar, Kecamatan Purbalingga, terus berupaya memakmurkan musola, walaupun kepengurusan takmir hampir setahun terakhir pasif. 

"Rencananya akhir tahun ini akan dibentuk lagi kepengurusan takmir musola", ungkap imam musila Musola Al'Ardi, Sabtu (14/11/2025) siang usai sholat dhuhur bersama ketua DPC Peradi Suara Advokat Indonesia (SAI) Purwokerto. 

Relawan setempat Heru Nindiarto menjelaskan, Mushola Al Ardhli sendiri merupakan bangunan waqaf dari seorang pensiunan Telkom yang pada masanya didirikan melalui rembugan bersama camat setempat. 

Setelah berdiri, mushola langsung memiliki kepengurusan takmir. Namun satu tahun terakhir, dinamika internal membuat kepengurusan itu vakum.

Tempat ibadah sederhana yang berdiri sejak tahun 2000 itu kini kembali bergeliat setelah DPC Peradi Suara Advokat Indonesia (SAI) Purwokerto hadir untuk ikut memberdayakan dan merawatnya. 

Melalui program sosialnya, Peradi SAI akan melakukan penanaman berbagai tanaman bermanfaat di lahan sekitar mushola serta memasang jaringan wifi guna mendukung aktivitas belajar warga.

Heru yang selama ini menjadi motor penggerak perawatan mushola, mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. 

Ia menyebut adanya pihak dari "saudara jauh" pewaqaf yang mempersoalkan keberadaan mushola hingga akhirnya takmir bubar. 

Padahal, menurutnya, anak kandung pewaqaf sama sekali tidak mempermasalahkan.

"Saya prihatin. Akhirnya saya berniat mengurus sukarela musola ini. Setiap hari saya bersihkan," ujar Heru.

Ia berharap takmir bisa segera dibentuk kembali karena mushola sudah bersertifikat waqaf dan menjadi ruang kebersamaan warga yang plural.

"Kerukunan antar umat beragama di sini bagus. Banyak yang non-muslim juga, tapi tetap guyub rukun. Kalau Idul Adha, semua saling membantu," kata Heru.

Imam Mushola Al Ardhli, Nurkhatam Al Anwar, menyampaikan pentingnya pembentukan takmir baru agar berbagai kegiatan dapat berjalan lebih tertata.

"Kalau ada acara atau kegiatan akan lebih mudah. Urusan biaya, administrasi, penyelenggaraan jadi jelas siapa yang mengurusi," katanya.

Tokoh masyarakat setempat, Gatot Herman Budi Prasetyo, juga menyampaikan bahwa mushola seharusnya tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi bisa membawa manfaat lebih luas.

"Harapan kami, lahan yang ada bisa digunakan untuk perekonomian atau perkebunan untuk pemeliharaan mushola. Ada lahan kosong waqaf dari beberapa warga juga," ujarnya.

Ia berharap pemerintah dan para ulama turut memberi perhatian lebih terhadap perawatan rumah ibadah di desa-desa.

Menangkap aspirasi warga, Ketua DPC Peradi SAI Purwokerto, H. Djoko Susanto, SH, menyampaikan komitmen organisasinya untuk membantu memulihkan dan memberdayakan Mushola Al Ardhli.

"Kami akan upayakan penanaman tanaman yang cocok untuk wilayah sini, seperti pepaya atau tanaman minyak kayu putih, agar bisa diberdayakan untuk peningkatan ekonomi masyarakat," katanya.

Selain itu, Peradi SAI juga akan memasang wifi di mushola guna mendukung kegiatan belajar anak-anak dan warga sekitar.

Dengan berbagai upaya tersebut, Mushola Al Ardhli tidak hanya kembali hidup, tetapi juga berpeluang menjadi pusat pemberdayaan masyarakat desa, sebuah titik harapan baru di Bancar, yang lahir dari kegotongroyongan antara warga dan para relawan.

0

Posting Komentar