-->
74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark


 

Akibat Miskomunikasi, Sertifikat Juara Popda Jateng 2024 Sebenarnya Sudah Tersedia yang Sudah Ambil Tak Ada Kendala



Lingkar keadilan, BANYUMAS - Persoalan mengenai belum diterimanya sertifikat Popda Jawa Tengah 2024 oleh salah satu atlet taekwondo Banyumas akhirnya diluruskan.

Pelatih TI Banyumas yang juga Penanggung Jawab (PJ) Popda Jateng 2024, Muhamad Dian Nafi, menegaskan bahwa persoalan tersebut murni akibat miskomunikasi antara atlet, pelatih dojang, dan pihak Pengkab TI Banyumas.

Di kantor Klinik Hukum Peradi SAI pada hari Selasa, (18/11/2025), Nafi menjelaskan bahwa seluruh sertifikat sebenarnya sudah tersedia dan telah diinformasikan kepada para atlet serta pelatih sehari setelah kejuaraan selesai.

“Semua atlet sudah mengambil sertifikat, kecuali Muti. Kami sudah umumkan di grup atlet dan pelatih. Biasanya yang mengambil adalah pelatih atau atletnya langsung,” ujar Nafi.

Ia menambahkan bahwa atlet yang bersangkutan, Mutiara Putri Tertia, peraih Juara 3 Popda Jateng 2024 cabang taekwondo merupakan pribadi yang pendiam.

Pada proses pemberkasan dan setelahnya, tidak ada komunikasi dari atlet maupun orang tua kepada dirinya.

“Tidak ada chat, tidak ada informasi, tidak ada yang menemui saya. Padahal pelatih dojang sudah menginformasikan ke orang tua, tetapi tidak ada tindak lanjut. Saya juga bekerja, jadi tidak bisa terus-terusan standby. Mestinya ada respons dari atlet atau pelatih dojang,” jelasnya.

Nafi menegaskan bahwa tidak hanya satu dojang yang ikut Popda.

Semua dojang lain sudah mengambil sertifikat tanpa kendala.

Sementara itu, Pelatih Dojang Livter, Arif Nurohman, yang juga pelatih atlet Mutiara Putri Tertia turut menegaskan bahwa mereka sepakat persoalan ini muncul karena kesalahpahaman.

Nafi juga mengaku kaget ketika muncul pemberitaan sebelumnya yang menyebutkan atlet belum menerima sertifikat karena pihak penyelenggara.

Ia menegaskan bahwa penyelenggara Popda, Dinporabudpar Banyumas, dan Dispoarpar Provinsi Jawa Tengah tidak memiliki masalah apa pun.

“Saya khawatir pemberitaan itu berdampak ke penyelenggara. Padahal tidak ada masalah. Saya kenal baik orang-orang provinsi. Ini bukan kesalahan mereka,” tegasnya.

Pihak Pengkab Banyumas melalui Ketua dan pengurus juga meminta klarifikasi kepada Nafi setelah muncul komentar-komentar kurang menyenangkan di media sosial.

“Ketua Pengkab bahkan sempat meminta agar pemberitaan sebelumnya diturunkan. Saya sampai membongkar arsip untuk memastikan semua data lengkap,” ujarnya.

Nafi yang saat ini juga tengah bersiap untuk keberangkatan tim Banyumas ke ajang Pra Porprov menambahkan bahwa ia menjalankan tugas sesuai prosedur dan tidak ada niat menghambat pengambilan sertifikat.

“Ini murni miskomunikasi. Kami berharap pemberitaan bisa diluruskan agar tidak terjadi kesalahpahaman lagi,” tutup Nafi.

0

Posting Komentar